Pengalaman Kuliner, Kualitas Kecap Mempengaruhi Rasa

Selamat malam culinary traveller, barusan makan pake apa neh ? Pasti makanan yang enak donk ya. Nah malam ini saya mau membahas tentang kecap, kenapa kecap? . Karena saya yakin teman - teman semua pernah merasakan kecap dan mungkin menambahkan pelengkap makanan yang satu ini hampir pada setiap makanan yang dimakan. Apalagi rata - rata orang Indonesia tidak bisa lepas dari kecap, mulai dari soto, sop, nasi goreng, sate ayam dan masih banyak lagi.

Menurut saya kecap ini enak walau hanya dari pabrik kecil (bukan iklan ya)

Kalau kita bercerita tentang sejarah kecap, bisa digambarkan cairan berwarna hitam kental memiliki rasa yang manis, asin atau rasa yang lain berdasarkan bahan yang digunakan untuk membuatnya. Kebanyakan jenis kecap yang populer adalah kecap manis yang terbuat dari bahan dasar kedelai hitam dan gula aren/gula jawa.  Cara pengolahan kecap diduga berasal dari daratan Cina, ditemukan lebih dari 3000 tahun yang lalu. Selanjutnya masuk ke Jepang dan negara lain di Asia, termasuk Indonesia. Saat ini industri kecap terbesar terdapat di Jepang, yaitu Kikkoman, dengan jenis kecap yang dihasilkan adalah shoyu dan tamari. 

Disini saya tidak akan membahas terlalu jauh akan sejarah kecap, bisa kita lihat di wikipedia dan sumber yang lain. Yang ingin diutarakan adalah berdasarkan pengalaman saya merasakan beberapa masakan dan dicampurkan dengan kecap manis, ternyata bahan dan komposisinya mempengaruhi rasa kecap itu sendiri. Ketika kecap itu pas takarannya maka rasa dari makanan akan lebih enak bukannya mempengaruhi rasa. Kalo bahasa iklan kecap yang enak meresap sampai kedalam, tapi memang tidak dipungkiri ketika saya makan mie ayam contohnya, ketika menuangkan kecap dari pabrikan yang kurang dalam komposisi kecapnya rasanya menjadi aneh menurut saya. Ya tapi itu pandangan saya sih, mungkin menurut teman - teman apa aja kecapnya asal tuang its OK aja. Hehehe...selamat malam ya, jangan bosen baca tulisan saya. ^_^