Pentingnya Merencanakan Sistem Fotografi Anda dengan Baik

Mungkin judulnya agak sedikit membingungkan, tetapi dengan membingungkan itu akan membuat anda membaca artikel saya ini (red : hehehhee). Well, kalau kita ketahui bahwa mempunyai hobi fotografi itu tidaklah murah, bagi anda yang ingin bergelut dalam bidang fotografi. Mungkin bagi anda fotografi itu murah ketika hanya berfikir mempunyai sebuah kamera saku yang ringkas dan anda bisa dengan mudahnya mengambil gambar disetiap momen yang anda inginkan. Yah, menurut saya itu bisa digolongkan menjadi orang yang suka foto - foto seperti orang kebanyakan. Tetapi yang ingin diutarakan disini adalah ketika anda merasa tidak puas dengan hasil dan peforman kamera saku yang dimiliki dan berfikir bagaimana bisa mengupgrade kamera ke kamera yang lebih kompleks lagi (red ; seperti saya ketika sudah tidak puas dengan kamera saku Canon PS 3200 IS dan akhirnya menabung untuk membeli kamera DSLR EOS Canon 600 D). Nah, ketika anda ingin mengupgrade kamera anda, akan terpikirkan untuk membeli kamera DSLR untuk memenuhi hasrat memotret. Disini anda akan berfikir untuk membeli kamera DSLR yang mana ? Canon, Nikon, Fuji, atau Sony. Tentunya anda akan mencari referensi kamera apa yang cocok dengan anda serta menyesuaikan dengan keuangan masing - masing. Disini anda sudah bisa disebut sedang membangun sistem fotografi.



Dulu pada saat saya ingin membeli DSLR, sambil mengumpulkan uang untuk membeli kamera DSLR yang pada saat itu butuh uang sekitar diatas Rp. 3.000.000,- . Dan pilihan saya jatuh pada Canon EOS 600D yang awalnya menginginkan seri 550D tetapi sudah tidak diproduksi lagi, pilihan saya jatuh pada Canon dikarenakan pada saat pertama kali memegang kamera DSLR saya merasakan nyaman memegang Canon daripada Nikon karena pengoperasian yang mudah bagi seorang pemula. Pada tahap ini anda akan senang sekali bisa mempunyai kamera DSLR karena terlihat lebih gagah ketika membawa kemana-mana kamera ini, hasilnya yang lebih bening dan tajam dari kamera saku yang dimiliki sebelumnya. Tetapi saya yakin rasa senang ini  tidak bertahan lama, akan merasa ada yang kurang ketika semakin mahir mengoperasikan kamera ini, seperti ternyata lensa yang digunakan zoomnya memiliki keterbatasan. Anda mulai menemukan tipe fotografi apa yang lebih disukai, mungkin lebih suka landscape, makro, human interest, model fashion dan masih banyak lagi. 

Disini anda mulai berfikir lagi bagaimana memenuhi tuntutan gears yang harus dibeli untuk memaksimalkan gaya fotografi ini.  Contohlah seperti saya yang lebih menyukai foto landscape tetapi menyukai foto dalam ruangan yang membutuhkan focal lenght yang pas digunakan dalam indoor maupun outdoor. Dan disini saya memilih menjual lensa kit saya menjadi lensa Tamron AF 18- 200 mm F/3,5-6,3 XR Di II LD karena bisa menjawab kebutuhan saya, selain harga yang murah (karena saya mempunyai keuangan yang terbatas : red) dari lensa Canon yang mahal, lensa ini mempunyai zoom yang lumayan panjang tetapi masih bisa digunakan untuk foto indoor. Nah disini saya membangun sistem fotografi, mulai dari memilih kamera sesuai kantong, menentukan jenis lensa yang dibutuhkan sampai melengkapi aksesoris pendukung seperti filter, flash eksternal, dan tripot. Lain lagi ketika anda menjadi fotografer yang pro seperti fotografer wedding yang membutuhkan peralatan yang sangat banyak dan pastinya membutuhkan biaya mahal sampai puluhan juta.

Yang ingin saya garis bawahi adalah ketika anda memilih menjadi fotografer amatir tetapi tetap ingin mempunyai skill yang bagus dengan mengeluarkan dana yang tidak terlalu mahal. Minimal anda mempunyai lensa yang mendukung tipe fotografi, tripod, dan flash (ketika benar - benar butuh). Kalau saya dengan EOS 600D memilih lensa fix Canon 50 mm f/1,8 II (walaupun harga murah dan mungil tetapi memiliki hasil yang mantap dan jernih : red) dan Tamron AF 18- 200 mm F/3,5-6,3 XR Di II LD sudah merasa cukup untuk membangun sistem fotografi saya. 

Sebenarnya dalam fotografi itu tergantung siapa yang memegang kamera itu, kalau dia tidak kreatif maka akan merasa bosan, lain halnya dia yang kreatif dan selalu mengasah skill demi menghasilkan  foto yang berkualitas. Percuma jika mempunyai kamera yang canggih dan lensa yang bagus tetapi tidak bisa memaksimalkan fungsinya. Dalam membangun sistem kamera ini akan mengajarkan anda bagaimana bersikap bijaksana, sabar dalam mengambil keputusan, dan mau selalu belajar. (ar/ba) 


Comments

Popular Posts